Telur, Wortel, dan Kopi

Dalam kehidupan ada banyak masalah dan pelajaran hidup yang membuat sifat orang  berubah. Ada sebuah perumpamaan yang populer tentang reaksi manusia terhadap terpaan badai kehidupan, yang digambarkan dengan telur, wortel, dan kopi.

Jika diibaratkan seperti telur, awalnya rapuh dan mudah pecah, tetapi setelah direbus menjadi keras. Orang yang bereaksi seperti telur, awalnya lemah dan selalu di dalam kondisi yang dirugikan, tetapi ketika menghadapi masalah sulit, dia menjadi pemberontak dan bereaksi keras terhadap lingkungan.

Wortel memiliki tekstur yang keras, tetapi setelah direbus, wortel menjadi lunak. Orang yang bereaksi seperti wortel, awalnya memiliki sifat yang keras, tetapi ketika dihadapkan pada berbagai masalah dan kondisi yang sulit, dia menjadi lemah, menyerah pada keadaan, dan hanya meratapi nasib.

Yang terbaik adalah bereaksi seperti kopi. Semakin dimasak semakin harum dan mantap kopinya. Dalam menghadapi masalah kehidupan, orang yang xiu dao seharusnya seperti kopi. Sebaiknya masalah dijadikan pengalaman hidup sehingga kita semakin pintar dan bijaksana. Belajar untuk memperluas wawasan dan memahami filsafat-filsafat kehidupan akan menjadikan hati lebih jernih dan tahu bagaimana menyelesaikan masalah. Jangan sampai masalah-masalah tersebut menjadikan kita emosi hingga salah membuat keputusan ataupun membuat kita menyerah dan berhenti di satu titik! Jadikan masalah-masalah itu sebagai pelajaran yang berharga dalam hidup ini!

Setiap orang pasti memiliki masalah dalam kehidupannya, tinggal bagaimana kita bersikap dalam menghadapinya. Tidak seharusnya masalah dalam kehidupan dijadikan alasan untuk berbuat kesalahan ataupun menyerah dalam kehidupan. Kita harus percaya bahwa selalu ada pintu lain yang terbuka ketika satu pintu tertutup. Kita hanya perlu berjuang lebih keras untuk menemukan pintu lain yang terbuka itu.

Terkadang batu-batu dalam kehidupan mengajari kita bagaimana harus menjalani kehidupan ini. Jalan hidup ini memang tidak semudah yang dipikirkan, tetapi harus dilewati dengan belajar memperbaiki diri dan menjaga nilai-nilai luhur dari moralitas dan hati nurani manusia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.