Hati yang Bersyukur

Sering kali kita sibuk mencari kebahagiaan, sibuk dengan ambisi kita, sibuk dengan banyak hal, sering mengeluh, dan tidak pernah puas hingga akhirnya lupa bersyukur. Keinginan kita yang terlalu banyak menyebabkan kita lebih sering mengeluh daripada bersyukur. Pernahkah kita yang selalu mengeluh karena tidak memiliki sepatu baru, pada akhirnya baru sadar saat bertemu dengan seseorang yang tidak memiliki kaki? Pernahkan kita mengeluh karena makanan yang tidak disukai lalu akhirnya sadar ketika melihat seseorang yang sedang mengais makanan karena kelaparan? Pernahkah kita mengeluh karena rumah yang kecil sementara ada banyak orang yang tidur di pinggir jalan?

Rasa iri hati, sikap banyak menuntut, dan tidak memiliki hati yang bersyukur menjadikan manusia tidak pernah hidup tenang. Kebiasaan mengeluh disebabkan karena kita berfokus pada kekurangan diri kita. Lebih baik kita berfokus pada apa yang telah kita peroleh dan bersyukur atas apa yang kita miliki.

Syukur merupakan sikap hati yang membentuk cara pandang atas kehidupan ini. Orang yang berhati tamak tidak akan pernah merasa cukup dan tidak bisa bersyukur atas apapun yang telah diterimanya.  Perbanyaklah bersyukur! Kebiasaan bersyukur akan membuat hidup menjadi lebih menggairahkan. Memberikan sumbangan, melakukan kebaikan dan hal-hal yang bermanfaat untuk orang lain, serta berbagi kebahagiaan dengan sesama merupakan implementasi dari rasa bersyukur.

Singkirkanlah rasa iri hati, keserakahan, serta kebiasaan mengeluh dan menuntut! Mulailah isi hidup ini dengan bersyukur dan hal-hal yang membahagiakan! Berfokuslah pada jalan keluar, bukan pada masalah! Terkadang bukan kebahagiaan yang membuat kita bersyukur, tetapi rasa syukur yang membuat kita bahagia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.