Malu bertanya sesat di jalan. Peribahasa yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita. Walaupun terdengar sederhana, peribahasa ini mengajarkan kita akan suatu hal yang sangat penting, yaitu janganlah malu melakukan sesuatu untuk kebaikan diri sendiri. Coba kita bayangkan sebuah situasi di mana kita sedang berada di tempat yang tidak familiar. Namun, kita sedang dikejar-kejar waktu untuk menghadiri meeting yang sangat penting. Kita tidak mengetahui bagaimana cara tercepat untuk sampai ke tempat tujuan. Apa yang akan kita lakukan dalam keadaan seperti ini? Tentu kita akan bertanya alamat pada orang-orang di sekitar sana. Apabila kita merasa malu/gengsi untuk bertanya pada orang lain, maka mungkin saja kita akan semakin tersesat dan melewatkan meeting tersebut.
Ada beberapa hal di kehidupan kita yang memang akan membuat kita sedikit malu. Kita menganggap apabila kita melakukannya, maka orang akan mengolok kita atau kita akan terlihat aneh di muka umum. Namun, ternyata hal ini malah menghambat kita untuk melakukan sesuatu yang bertujuan untuk kemajuan diri kita sendiri. Contohnya adalah malu bertanya, malu berbuat salah, malu meminta tolong, dan sebagainya. Coba kita perhatikan orang-orang sukses di sekitar kita. Kebanyakan dari mereka adalah orang yang mampu menahan malu dan terus maju menuju tujuan mereka. Orang-orang yang berhasil tidak akan malu apabila ia berbuat salah, karena ia sedang belajar bagaimana melakukan cara yang benar. Mereka juga tidak malu untuk berbicara dengan siapapun, karena semakin luas lingkup pertemanan, semakin baik pula kualitas kehidupan mereka. Maka kita harus belajar untuk tidak takut malu. Karena bila kita malu, maka kita akan berakhir dengan tidak melakukan apa-apa.
Hal yang penting untuk kita kendalikan berikutnya adalah gengsi. Gengsi adalah rasa malu yang lebih dalam dan rumit, karena menyangkut harga diri seseorang. Pernahkah kita merasa gengsi untuk meminta maaf kepada seseorang? Hal ini dapat terjadi mungkin karena kita tidak merasa bersalah. Sehingga apabila kita meminta maaf, harga diri kita sebagai pihak yang benar akan tercoreng. Dengan meminta maaf, kita merasa tingkatan kita lebih rendah dari orang lain, maka sulit sekali untuk melakukannya. Namun, gengsi adalah sesuatu yang harus ditekan dan dikendalikan. Dalam ajaran Dao, kita dianjurkan untuk bisa mengalah dan bertoleransi pada orang lain. Sehingga bila kita selalu mengikuti rasa gengsi di dalam hati, kita akan sulit untuk mengalah dan mengedepankan kepentingan orang lain. Maka kita juga harus belajar bagaimana cara untuk tidak lagi gengsi kepada siapapun, terutama orang-orang yang terdekat.
Walaupun kita harus tidak takut malu dan gengsi, tapi tetap harus berdasarkan He Qing, He Li, dan He Fa. Artinya adalah kita tetap harus mengikuti logika, batin, dan norma etika yang berlaku dalam melakukannya. Apabila yang kita lakukan tidak merugikan orang lain dan masih pantas dilakukan, maka janganlah malu untuk melakukannya. Namun, apabila merugikan orang lain, maka jangan melakukannya apabila kita tidak mau dianggap sebagai tidak tahu malu. Kita tetaplah harus kembali lagi melakukannya dengan kesadaran yang penuh.
Leave a Reply