Ada yang paham, tetapi ada yang belum paham. Ada yang sudah mengerti, tetapi sulit menjalani. Memang terdengar mudah, tetapi ternyata tidaklah semudah itu. Menanam dan menuai merupakan sebuah hukum yang universal atau berlaku untuk siapa saja.
Hukum tanam tuai mengajarkan kita untuk menanamkan kebaikan-kebaikan dalam hidup ini. Kebaikan yang kita lakukan sebenarnya untuk diri kita juga. Bila kita ingin memperoleh hal-hal yang positif dalam hidup ini, berikanlah juga hal-hal yang positif kepada orang lain!
Kebaikan tidak selalu menggunakan uang, tetapi bisa saja yang paling murah, seperti memberikan senyuman yang tulus. Contoh kebaikan lainnya, yaitu menyumbangkan tenaga, ide, dan pikiran, serta mengajarkan ilmu yang berguna untuk orang lain.
Banyak manfaat dari memberi yang bisa kita rasakan secara langsung, seperti rasa syukur, bahagia, dan ketenangan hati. Ketika memberikan sumbangan untuk membantu orang lain, kita akan merasa senang karena telah memberi kepada mereka yang membutuhkan. Setelah itu, hati akan terasa lebih tenang dan lapang karena beban terangkat dan digantikan dengan rasa senang karena telah membantu sesama.
Manfaat lain dari memberi adalah mampu menularkan kebaikan kepada orang lain. Apakah kamu pernah membantu orang yang motornya mogok di jalan? Nah, saat kita menolong pengendara motor yang mogok, perbuatan baik kita akan diingat oleh mereka. Biasanya mereka akan melakukan hal yang sama saat ada orang lain yang membutuhkan pertolongan. Ini yang dimaksud dengan kebaikan yang menular. Menurut penelitian, memberi dan berbagi kepada sesama memunculkan perasaan bahagia yang menyebabkan tubuh melepaskan hormon oksitosin. Hormon yang dilepaskan ini dapat mengurangi stres.
Kadang-kadang kebaikan yang kita perbuat untuk seseorang tidak selalu dibalas dengan kebaikan oleh orang yang sama, malah bisa saja orang yang kita bantu tersebut balik menipu kita. Namun, ingatlah bahwa kebaikan tetap akan terbalaskan oleh kebaikan juga! Kita harus memahami bahwa kebaikan yang kita tanam tidak selalu dapat kita terima hasilnya secara instan. Bisa saja esok hari, lusa, bahkan tahun depan baru kita merasakan hasilnya tanpa kita sadari. Bila sudah memahami bahwa bila kita memberi, kita akan menerima dan apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai, maka kita harus terus berusaha memupuk kebaikan-kebaikan yang bermanfaat bagi orang lain. Kita sebisanya memberikan orang lain kemudahan-kemudahan, bukan sebaliknya.
Jika menanam 10 kebaikan, maka kita akan memperoleh 10 kebaikan, bahkan lebih. Maka dari itu, marilah terus berbuat kebaikan yang bermanfaat untuk sesama! Buatlah kebaikan setiap ada kesempatan dan biasakan diri untuk memupuk kebaikan-kebaikan! Kebiasaan untuk melakukan kebaikan mungkin awalnya cukup susah untuk kita lakukan, tetapi semakin lama akan semakin terbiasa, sampai akhirnya kita mampu berbuat kebaikan tanpa terbebani sama sekali.
Leave a Reply