Arti Tulus adalah sungguh dan bersih hati (benar-benar keluar dari hati yang suci); jujur; tidak pura-pura; tulus hati; tulus ikhlas . Merupakan sikap positif yang keluar begitu saja tanpa tuntutan, tidak menghendaki balasan dan bebas dari paksaan.
Sifat yang satu ini sangat penting dalam menjalani hidup. Sebab tidak sedikit dari manusia zaman sekarang kurang memiliki ketulusan karena dominasi materi di dalam kehidupannya. Saat manusia terlalu fokus dengan hal-hal duniawi maka tepat saat itu jugalah lebih susah lagi untuk menjadi orang yang ikhlas.
Jalani hidup dengan ikhlas dalam rasa saling mengasihi.
Tidak ada artinya hidup ini tanpa kebaikan. Pada dasarnya semua orang berbuat baik. Bahkan saat membelanjakan uangpun, itu juga sebuah manfaat. Jadi, jangan pernah menduga bahwa hidup anda tidak berarti, sebab dalam kebersamaan, ada-ada saja perbuatan yang bermanfaat terjadi begitu saja tanpa seorangpun menyadarinya, salah satunya saat anda membelanjakan uang. Jikalau mengehendaki tantangan yang lebih besar, beramah-tamahlah kepada orang-orang disekitarmu, Ujian sosial yang kita peroleh saat beramah tamah akan mampu membawa pelajaran yang berarti hingga mencerdaskan otak.
Kelurusan hati tercapai dengan pikiran selalu dipenuhi hal-hal positif.
Kelurusan hati adalah sebuah pola pikir yang konsisten sepanjang waktu. Anda harus memiliki jalur berpikir positif yang tentu saja lurus adanya. Tetapi saat seseorang menyerahkan pikirannya untuk dikendalikan oleh alam bawah sadar, tepat saat itu jugalah sulit untuk mencapai kelurusan hati. Sadarilah bahwa alam bawah sadar anda dikuasai oleh aneka ragam tuntutan, disanalah terdapat berbagai-bagai hawa nafsu/ambisi/kejahatan lainnya. Tidak hanya itu saja, ingatan akan masa lalu hingga rasa sedih yang memilukan, termasuk kepahitan hidup: terdapat di alam bawah sadar manusia . Oleh karena itu, senantiasa isi pikiran dengan fokus kepada Yang Diatas (Tuhan) sembari berbagi kasih kepada sesama: itulah jalur pikiran/ hati yang lurus.
Hindari mendasarkan kebaikan pada hawa nafsu.
Beberapa orang melakukan kebaikan atas dasar hawa nafsu. Karena dia menginginkan sesuatu maka secara tiba-tiba menjadi orang yang alim. Kasih seperti ini tidak akan bertahan lebih lama sebab begitu keinginannya tercapai, berakhirlah kebaikan itu. Atau, saat apa yang diharapkannya tidak terjawab, mulai saat itulah kasihnya meredup kepada sesama. Oleh karena itu, perhatikan baik-baik tujuan saat anda berbuat baik, pastikan itu disertai dengan kemurnian hati (tulus adanya) tanpa tuntutan dan syarat hawa nafsu. Semakin banyak keinginanmu maka semakin sulit untuk menjadi orang yang ikhlas.
Leave a Reply